Sunday 15 January 2012

Hidup Ini Tiada yang Sempurna


Assalamualaikum

Hidup ini adalah nikmat terindah yagng dipinjamkanNYA. Semua manusia inginkan kesempurnaan, kecantikan, kebahagiaan, dan kekayaan. Tapi tak semua manusia Allah berikan segala kehendaknya. Ada yang dijadikanNYA cantik, maka bersyukurlah, ada yang diberikan tak lawa, maka bersyukurlah jua. Ada yang diberikanNYA kaya, maka bersyukurlah, ada yang diberikan miskin, maka bersyukurlah dengan apa adanya. Apa sahaja yang diberikan kepada kita olehNYA, samaada sempurna atau tidak, kita harus bersyukur. Kerna nikmat terbesar yang diberikan kepada kita adalah nikmat IMAN dan ISLAM. Dua nikmat yang tak terkira besarnya.

Semua manusia ingin bebas melakukan apa sahaja yang diingininya dan mereka akan merasa puas bila dapat melakukannya. Tapi tak semua begitu. Ada manusia yang ingin melakukan keinginannya, tapi terbatas, kerana sebab-sebab tertentu. Tapi ingatlah, batasan itu Allah yang tetapkan, dan setiap yang Allah tetapkan punyai hikmah tersendiri yang tak tercapai deka akal logik manusia.

Disini, aku hanya ingin berkongsi sedikit rasa. Rasa sakit dan pedih yang tak bisa manusia biasa fahami dan mengerti.

Aku mulai jatuh sakit seawal usiaku 17 tahun. Sewaktu itu aku masih belajar di Sekolah Menengah Ugama Arab Ma’had Muhammadi Perempuan, Kota Bharu di aliran sains. Tak siapa menduga, sakit yang asalnya sedikit, akhirnya meranapkan segala impianku bina selama ini. Pengesahan dari doktor pakar yang menyatakan ‘awak mengalamu kelumpuhan kekal’, ia seakan-akan meragut seluruh degupan jantungku. Pada waktu itu, aku bagaikan hilang segala-galanya. Hidupku bagaikan tak beerti lagi. Seolah-olah jantungku berdegup tapi tak bernyawa.

Namun kini, segalanya sudah lama berlalu. Bagiku, segala yang terjadi adalah ketentuan Allah dan sesungguhnya Dia maha mengetahui akan sesuatu. Tak ku sesalkan hidupku begini biarpun aku terpaksa jalani hidup sebagai manusia tidak sempurna.

Bila bercakap tentang sempurna, nobody is perfect. Aku tak sempurna zahirnya. Tapi pada mereka yang sempurna zahir, sihat walafiat, adakah mereka boleh dikatakan sempurna sedang nobody is perfect? Mereka jua tak sempurna. Ada ornag cukup segala anggota fizikal mereka, tapi bagaimana pula soal akhlak mereka, kewjipan mereka, hubungan mereke dengan Allah? Persoalan itu hanya antara mereka dan Allah sahaja yang tahu.

Biarpun tak sempurna, aku bahagia menjalani hidup ini. Apabila terjaga hubungan dengan Pencipta semesta ini, barulah akan terasa kemanisan iman. 

Keadaanku kini.

1 comment:

  1. Teruskan perjuangan. Selagi nyawa di kandung badan. selagi itu kita teruskan perjuangan. NEVER EVER GIVE UP

    ReplyDelete